KLIK AJA LANGSUNG BOS

Cafe Bisnis Online

Selasa, 27 Januari 2009

KREDIT SEHAT ≠ KARTU KREDIT

Kartu Kredit (Credit Card) merupakan sebuah inovasi dari Bank sebagai lembaga intermediasi untuk menyalurkan kredit tanpa jaminan kepada masyarakat. Bagi orang yang disiplin mengatur keuangan, kartu kredit bisa menjadi bermanfaat untuk memperoleh kebutuhan yang bersifat konsumtif seperti baju, sepatu, tas, barang elektronik dll. Namun bagi orang yang kurang disiplin mengatur keuangan, kartu kredit bisa menjadi masalah keuangan yang rumit dan menyesakkan dada.

Jadi sebelum menerima tawaran untuk menerima fasilitas kartu kredit hal pertama yang perlu ditanyakan pada diri sendiri adalah APAKAH KITA DISIPLIN MENGATUR KEUANGAN ? Jika ya, silakan menerima fasilitas kartu kredit। Jika tidak, jangan paksakan diri untuk menerima fasilitas kartu kredit.

Kredit yang Sehat untuk Kartu Kredit tetap diperlukan karena jika kartu kredit anda sehat maka kesempatan untuk memperoleh tambahan fasilitas akan terbuka, sebaliknya jika kartu kredit tidak sehat maka kesempatan untuk memperoleh fasilitas lain (diluar kartu kredit) dari Bank bisa jadi akan tertutup. KREDIT SEHAT = KARTU KREDIT itu penting. Bagaiman komentar anda… ???

Sabtu, 17 Januari 2009

BAGAIMANA MEMBUAT KREDIT SEHAT ?

Seorang karyawan sebuah perusahaan swasta bernama Abdul sudah bekerja kurang lebih 15 (lima belas) tahun, sangat loyal dan tekun dalam bekerja, sehingga atasan dan teman-taman kerja sangat senang bergaul dan bekerja dengan pak Abdul. Hasil dari bekerja pak Abdul mempunyai rumah, sepeda motor dan ke dua anaknya bisa kuliah di perguruan tinggi negri di luar kota. Beberapa teman kerja yang lebih muda sering bertanya kepada pak Abdul tentang bagaimana cara pak Abdul mengatur keuangannya, sebab mereka tahu bahwa gaji yang diterima setiap bulan tidak terlalu besar. “Ya kredit mas” begitu kata pak Abdul ketika teman-temannya bertanya tentang bagaimana pak Abdul bisa beli rumah dan sepeda motor.

Memang .. dengan KREDIT kita bisa mempunyai apa yang kita inginkan (rumah, motor, mobil, HP, barang-2 elektronik dll) namun dengan KREDIT pula kita bisa susah…

Ketika ditanyakan tentang bagaimana pak Abdul bisa mengatur keuangan keluarga dengan pembayaran kredit, maka pak Abdul menjawab “yang penting kekuatan membayar” pak Abdul menjelaskan lagi “setiap akan kredit maka saya selalu melihat kekuatan bayar saya biasanya tak lebih dari 30% dari seluruh gaji yang saya terima setiap bulan”.

Bagi karyawan dan teman-teman yang bergaji tetap setiap bulan, sebenarnya tidak sulit membuat kredit yang anda miliki tetap bisa terbayar dan sahat, asal sebelum mengambil kredit memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Kekuatan membayar atau mengangsur
- Dana yang untuk mengangsur tidak lebih dari 30% dari pendapatan yang diperoleh.
- Disiplin dalam mengatur keuangan, jika perlu alokasi dana untuk angsuran disisihkan terlebih dahulu.

Dengan ketiga cara diatas saya yakin kredit akan menjadi SEHAT, bagaiman pendapat anda ????....

Kamis, 08 Januari 2009

MENGAPA KREDIT HARUS SEHAT ?

Suatu hari saya berkeinginan untuk membeli nasi goreng dipinggir jalan, tanpa sengaja ternyata penjual nasi goreng (sebut saja pak Amir, red) adalah salah seorang debitur yang meminjam atau kredit ditempat dimana saya bekerja. Sambil menggoreng nasi, pak Agus mengatakan sangat berterima kasih karena pelayanan kredit yang cepat ditempat saya bekerja, membuat dia tetap bisa bekerja dengan baik sampai saat ini. “Lho… kok bisa begitu pak Agus ?” tanya saya, “iya pak, saat itu saya sangat perlu dana untuk membeli rombong, karena saya mendapat musibah, rombong saya di tabrak pick-up, sementara sopirnya tidak bisa mengganti kerusakan rombong saya dengan cepat, karena dia cuma sopir, jadi saya menjaminkan sepeda motor ke tempat bapak dan saya bisa segera jualan lagi”. “Bagaimana dengan angsurannya pak ?” tanya saya lagi, “ndak masalah, sebab setiap hari saya sisihkan Rp.15 ribu untuk angsuran dan rata-rata setiap malam saya dapat untung Rp.100 ribu, jadi yang ndak terlalu berat pak”

Orang seperti pak Amir yang penjual nasi goreng ini tentu menjalani hidupnya dengan lebih damai, tentram dan bahagia, karena tidak ada orang yang datang ke rumah untuk menagih hutang, karena pak Amir ini disiplin dalam mengelola kreditnya. Meskipun orang melihat kehidupannya sederhana, namun dibandingkan dengan kehidupan pak Agus yang PNS tentu kehidupan pak Amir lebih bahagia.

Kredit harus Sehat sebab didalam KREDIT YANG SEHAT ada TUBUH YANG SEHAT… didalam TUBUH YANG SEHAT ada JIWA YANG SEHAT… Bagaiman menurut anda ????

Minggu, 04 Januari 2009

KREDIT SEHAT ? APA ITU ?

SUATU KETIKA SAYA BERTEMU SEORANG TEMAN LAMA YANG MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI SEBUAH KOTA BESAR DI INDONESIA SEBUT SAJA AGUS (nama samaran, red), ISTRI AGUS JUGA SEORANG PNS. SAAT BERTEMU KITA SALING BERCERITA TENTANG MASA LALU, KONDISI KELUARGA SAAT INI DAN BERBAGI PENGALAMAN. TEMAN SAYA INI BUKAN PEGAWAI NEGRI DENGAN POSISI BIASA, TAPI SUDAH MASUK DALAM JAJARAN KEPALA ( entah kepala apa, saya ndak begitu ngerti ) DEMIKIAN PULA DENGAN SANG ISTRI, JADI YANG SAYA TAHU AGUS DAN ISTRI INI MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG BAGUS DI POSISI MASING-MASING.
NAMUN AGUS MENGALAMI PERMASALAHAN SERIUS DALAM MASALAH KEUANGAN, SAAT INI AGUS LAGI TERLILIT HUTANG, SEHINGGA DIA MENJADI STRES DAN SUNTUK LUAR BIASA. PADAHAL KALAU DILIHAT DARI LUAR, NGGAK MUNGKIN AGUS MENGALAMI HAL TERSEBUT, RUMAH PUNYA, KEMANA-MANA NAIK MOBIL, SETIAP BULAN TERIMA GAJI TETAP .. LAH KOK BISA TERLILIT HUTANG. PADAHAL TIDAK ADA HAL KHUSUS YANG MEMBUAT DIA HARUS TERPAKSA BERHUTANG (misal : untuk biaya berobat atau anggota keluarga sakit parah).
AGUS BERCERITA BAHWA KARIERNYA TERGOLONG BAGUS, CEPAT MENDAPAT POSISI STRATEGIS SEHINGGA SAAT DIA MULAI KREDIT UNTUK MEMBELI RUMAH, AGUS MELAKUKAN RENOVASI RUMAH DENGAN GAYA YANG MEWAH, BIAYA RENOVASI DI DAPAT DARI KREDIT SANG ISTRI (yang juga PNS), KARENA BELUM MENCUKUPI, AGUS KREDIT DI KOPERASI TEMPATNYA BEKERJA. DALAM POSISI INI GAJI DIA DAN ISTRI TERPOTONG SAMPAI 50%. SETELAH RUMAH JADI, AGUS MENGISI PERABOTAN RUMAH DENGAN MENGAJUKAN KREDIT KE FINANCE YANG MENAWARKAN KEMUDAHAN BAGI PNS. SAAT ITU SELAIN GAJI, AGUS JUGA MENDAPAT "CEPERAN" DARI KANAN-KIRI, SEHINGGA SETIAP BULAN AGUS MASIH BISA MEMBAYAR KEWAJIBANNYA. KETIKA KE DUA ANAKNYA MASUK KE SMP DAN SMA PENGELUARAN SEMAKIN MENINGKAT, SEMENTARA AGUS MASIH KESULITAN UNTUK MENGURANGI KREDITNYA, SEHINGGA AGUS MERASA SEBAGAI PEGAWAI YANG MISKIN KARENA PENGHASILAN SETIAP BULAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK MENGANGSUR.
KONDISI TERSEBUT DIPERSULIT DENGAN GENCARNYA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) MENGAWASI PARA PEJABAT DAN PEGAWAI PEMERINTAH UNTUK TIDAK SEENAKNYA MENCARI "CEPERAN", SEHINGGA PENDAPATAN LAIN SELAIN GAJI MULAI BERKURANG. SECARA SINGKAT AGUS MENYIMPULKAN BAHWA SAAT INI DIA MEMPUNYAI KREDIT DI :
1. GAJI DIA & ISTRI DI POTONG OLEH BANK PEMERINTAH.
2. Di Koperasi Pegawai Negeri tempatnya bekerja.
3. BPKB 1 (SATU) SEPEDA MOTOR MASIH DI DEALER, BELI UNTUK SEKOLAH ANAK.
4. BPKB 1 (SATU) SEPEDA MOTOR YANG LAIN DI BPR, untuk biaya masuk sekolah.
5. KARTU KREDIT DI 3 BANK, untuk Belanja saat hari raya dan barang elektronik.
SAYA NGGAK BISA BAYANGKAN BETAPA RUWETNYA AGUS MENGATUR KEUANGAN SETIAP BULAN, HARI INI GAJIAN BESOK LUDES DES ... UNTUK BAYAR KEWAJIBAN. DIA MERASAKAN BAHWA DIA ADALAH ORANG PALING SUSAH DI DUNIA (padahal yang jauh lebih susah masih buanyak Gus...)
SAYA SARANKAN AGUS MULAI SAAT INI, HARUS MENGUBAH GAYA HIDUP DAN MENGHITUNG DENGAN CERMAT PENGELUARAN, JANGAN HUTANG ATAU KREDIT LAGI.... SAMPAI SATU PER SATU KREDIT LUNAS DAN AGUS HARUS BELAJAR MENGELOLA KREDIT DENGAN SEHAT, SEBAB KALAU KREDIT SEHAT MAKA TUBUH DAN JIWA KITA PUN AKAN SEHAT ..... BAGAIMAN PENDAPAT ANDA ????