KLIK AJA LANGSUNG BOS

Cafe Bisnis Online

Sabtu, 28 April 2012

Kapan Harus Kredit ???

Harga barang-barang kebutuhan ... semakin hari merambat naik, meskipun harga BBM tidak jadi naik, harga barang yang sudah terlanjur naik... tidak mau turun, semntara harga barang yang belum naik cenderung ikut naik karena teman-temannya sudah naik....

Nah ... yang repot, kenaikan harga ini terjadi disemua bidang, ... baik ongkos becak, biaya pendidikan, ongkos kirim dll.... jadi ketika mendekati bulan Mei ini ... seluruh orang tua yang ada di Indonesia dan mempunyai pendapatan pas2an ... harus mulai pintar2 memutar keuangan... sebab setelah dipusingkan dengan biaya pendidikan akan ada momen spesial libur panjang dan Lebaran... pokok kalau pertengahan tahun seruuu dech...

Terkadang untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang besar, tabungan atau dana kita tidak mencukupi, sehingga terpaksa harus utang atau kredit.... KAPAN KITA HARUS KREDIT ????
  1. Kreditlah untuk hal-hal yang memang sangat perlu...
  2. Berhitunglah ... berapa kemampuan membayar setiap bulan...
  3. Pergunakan uang hasil kredit untuk tujuan yang memang direncanakan,
  4. Jika ada kelebihan uang (dari kredit) ... sebaiknya ditabung.
  5. Persiapkan mental untuk mengatur pengeluaran.
Intinya Kredit bisa menjadi solusi yang bagus, namun Kredit bisa menjadi masalah.... tetap semangat !!!





Rabu, 11 Januari 2012

UKM .... AYOOOO KREDIIIITTTT !!!!

UKM artinya Usaha Kecil dan Menengah, atau UKM artinya Usaha Kecil dan Mikro (tambah Kecil..) atau UKM artinya Usaha Kecil Mandiri. Banyak pihak yang mengartikan UKM dari sudut pandang masing2, tapi yang penting maksudnya baik, tidak masalah.

Kriteria usaha yang tergolong UKM juga masih belum sepenuhnya dipahami oleh pelaku-pelaku usaha termasuk saya he..he..he... Ada yang bilang omset usaha sampai dengan 1 milyar per bulan dan aset 10 milyar adalah tergolong UKM, omset 600 juta per bulan dan aset 5 milyar adalah UKM atau bahkan yang merasa UKM adalah pedagang kaki lima dan yang ada di pasar tradisional sementara yang punya stan di mal atau punya toko bukan termasuk UKM. yach..diartikel selanjutnya akan saya carikan kriteria dan penggolongan pengusaha yang UKM, Ok ?! tapi bagi yang sudah tahu boleh beri masukkan di komentar kok...

Seringkali para pengusaha kecil mengeluh bahwa bank tidak men-support mereka dalam pemberian kredit, kalaupun bisa, pihak bank minta persyaratan yang tidak bisa dipenuhi, atau pihak bank tidak mau membiayai karena pengajuan kredit dibawah Rp.50 juta.  Jadi.... gimana nih ???

Sepanjang yang saya ketahui, bahwa bank membiayai kredit Kecil dan Menengah sampai dengan Rp. 5 Milyar, sehingga yang ketika petugas bank yang ngurusi kredit di 'target' menyalurkan kredit kepada masyarakat dalam jumlah tertentu setiap bulan, maka timbul pemikiran dari petugas bank "memproses kredit kecil (dibawah Rp.50 juta) dan memproses kredit besar (diatas Rp.50 juta) kerjaannya sama, mending proses pengajuan besar aja, target cepet tercapai" itulah salah satu sebab mengapa terkadang ada bank yang tidak memproses pengajuan kredit dalam jumlah tertentu.

Saat ini banyak bank dan koperasi yang menyasar segmen kredit kecil (dibawah 100 juta), BRI dengan Teras BRI, BNI dengan BNI Mikro, Bank Mandiri dengan Usaha Mandiri, Danamon dengan DSPnya, BTPN dengan unit mikronya... belum lagi Bank Perkreditan Rakyat dan koperasi simpan pinjam yang bertebaran di sudut-sudut kota. Jadi untuk teman-teman yang ingin mendapat kredit dari bank, tidak perlu ragu-ragu datangi semua bank-bank itu, langsung aja .. nda perlu lewat calo atau makelar.

Jadi.....AYOOOO KE BANK.... AYOOO KREDIIIIIIIT....

Selasa, 13 Desember 2011

KETIKA TIDAK BISA BAYAR (MENUNGGAK)

Siapapun orangnya, pasti tidak mau dikatakan orang yang tidak punya komitmen, tetapi terkadang seseorang berada pada suatu situasi yang tidak nyaman sehingga harus melanggar komitmen.

Nasabah yang tidak bisa membayar angsuran tepat waktu masuk dalam katagori orang yang tidak bisa memegang komitmen. (ini kata kolektor loh...)

Terus apa yang harus dilakukan ketika seseorang berada pada posisi menunggak .. ? kalo kata teman yang berprofesi sebagai kolektor ya... Bayar !! titik. Bagaimana menurut si penunggak ? ya nanti dulu lah... nanti aja nek punya uang, pasti dibayar....
Hal-hal yang perlu dilakukan ketika pada posisi menunggak adalah :
1. Hitung ulang pengeluaran.
2. Setelah dihitung, segera ambil KEPUTUSAN, jangan terlalu lama,    menunggak.
3. Komunikasikan dengan pihak Bank/leasing kondisi yang terjadi.
4. Jangan takut melepas asset untuk menutup hutang.
Seringkali yang membuat seseorang terjerat dalam sebuah tunggakan kredit adalah terlambat mengambil keputusan, sebab menunggak itu terjadi karena tidak adanya uang/dana, tidak adanya dana/uang itu terjadi karena pengeluaran yang sama atau lebih daripada pemasukan.

Menunggak itu TIDAK ENAK !!! jadi segera hitung, ambil keputusan, komunikasikan dan jangan takut melepas asset.... ingat kalau pikiran JERNIH bekerja akan dapat LEBIH.

Minggu, 27 November 2011

TANGAN SAKTI

Raja Lahap adalah seorang raja yang memerintah di negeri subur makmur. Sesuai dengan namanya negeri subur makmur merupakan sebuah negara yang subur, tongkat kayu dan batu jadi tanaman begitu kata pujangga. Setiap orang bisa menanam apa saja dan pasti tumbuh.

Dengan kondisi tersebut, dipastikan tidak ada kelaparan demikian kata para pegawai kerajaan kepada raja. Raja Lahap memang sangat suka makan, sehingga beliau berpikir asal semua rakyat bisa makan sudah cukup.

Pada suatu hari, raja Lahap ingin tahu lebih dekat kehidupan rakyatnya. Maka dengan ditemani bebarapa orang pengawal, raja berkeliling kerajaan.

Ketika sampai di sebuah desa, raja mendengar suara anak yang menangis karena minta makan, raja mendekati rumah tersebut dan didapati orang tua si anak sedang memasak air. Raja Lahap bertanya "Mengapa anakmu menangis minta makan dan kamu tidak memberinya ?" Apakah kamu tidak punya makanan ?" petani menjawab "Saya memang tidak punya makanan raja, saya hanya buruh tani" lalu raja bertanya lagi "Mengapa kamu tidak punya tanah garapan ?" "tanah kami sudah diambil oleh rentenir sebab kami tidak bisa membayar hutang" demikian jawab petani. Raja lalu memberi petani tersebut makanan dan segera berlalu.

Diperjalanan raja Lahap berpikir "kok bisa ya..petani itu tadi terlilit hutang dan apa masalahnya. Di negeri yang subur makmur kok masih ada yang kelaparan ya.." Raja berpikir dan berpikir.... karena tidak terbiasa berpikir maka raja kebingungan juga.

Kemudian raja memutuskan harus bisa memberi makan kepada suluruh rakyatnya, tidak boleh ada rakyat yang kelaparan. Maka raja bersemedi memohon kepada para dewa supaya memberi kesaktian kepadanya untuk bisa memberi makan kepada seluruh rakyatnya.

Para Dewa mengabulkan permohonan raja Lahap, raja diberi kesaktian, Apa saja yang di jamah oleh tangan raja, maka akan menjadi makanan.  Raja lalu mempraktekkan, piring dipegang menjadi roti, gelas dipegang menjadi mie goreng, sendok dipegang menjadi coklat...pokoknya apa saja yang dipegang raja pasti jadi makanan.

Rakyat berbondong-bondong datang ke kerajaan untuk mendapatkan makanan sambil membawa barang-barang yang akan di ubah menjadi makanan.

Hati raja gembira karena bisa membuat semua rakyatnya makan, ketika  dua hari berselang, mulailah timbul masalah, raja tidak bisa memegang orang-orang yang dicintainya, sebab bisa jadi makanan. Raja kembali bingung.... lalu raja bersemedi lagi, meminta untuk dikembalikan ke asal.

Para Dewa kemudian menarik kesaktian raja Lahap dan memberikan pesan "HIDUP BUKAN UNTUK MAKAN, TETAPI MAKAN UNTUK HIDUP. SETIAP ORANG HARUS BEKERJA KERAS UNTUK BISA MAKAN"

Raja Lahap sadar bahwa selama ini dia terlena dengan kemudahan yang didapatkannya sehingga kurang bekerja keras untuk mamaksimalkan potensi kesuburan tanah di kerajaannya untuk membuat semua rakyat bisa tetap makan.

MANUSIA ACAPKALI TERLENA DENGAN FASILITAS DAN KEMUDAHAN YANG DITERIMA SEHINGGA TIDAK WASPADA MENGGUNAKAN FASILITAS YANG ADA, TETAP BERHITUNG SEBELUM BERHUTANG ATAU KREDIT. BANYAK ORANG TIDAK BAHAGIA KARENA KEMUDAHAN MENDAPAT KREDIT KARENA PENDAPATAN YANG DITERIMA SEBAGIAN BESAR UNTUK MENG-ANGSUR.